Penerapan Algoritma Nearest Neighbor Untuk Meprediksi Resiko Peminjaman Debitur Baru Dengan Membandingkan Dengan Data Debitur Lama

Resiko Pinjaman
Risiko pinjaman (resiko kredit) adalah suatu risiko kerugian yang disebabkan oleh ketidak mampuan (gagal bayar) dari debitur atas kewajiban pembayaran utangnya baik utang pokok maupun bunganya ataupun keduanya.

Kebanyakan pemberi pinjaman menggunakan cara penilaian kelayakan kredit mereka masing-masing guna membuat peringkat risiko konsumen lalu kemudian mengaplikasikannya terhadap strategi bisnis mereka.

Terdapat beberapa alasan pinjaman uang nasabah ditolak oleh bank, diantaranya adalah :
1. Nasabah punya sejarah pinjaman macet
2. Agunan nasabah dianggap kurang layak
3. Penghasilan nasabah kurang mampu mengimbangi pinjaman
4. Nasabah tidak menyediakan modal sendiri
5. Usia bisnis masih terlalu muda
6. Faktor resiko dalam sebuah profesi
7. Reputasi nsabah dianggap kurang bagus
8. Data nasabah tidak valid

Prediksi
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, prediksi adalah hasil dari kegiatan memprediksi atau meramal atau memperkirakan. Pengertian prediksi secara istilah akan sangat tergantung pada konteks atau permasalahannya. Berbeda dengan pengertian prediksi secara bahasa yang berarti ramalan atau perkiraaan yang sudah menjadi pengertian yang baku.

Di dalam Data Mining, prediksi hamper sama dengan klasifikasi dan estimasi, kecuali bahwa prediksi nilai dari hasil akan ada di masa mendatang (Kusrini dan Emha Taufiq Luthfi, 2009).

Prediksi digunakan untuk memperkirakan nilai masa mendatang, misalnya memprediksi stok barang satu tahun ke depan. Fungsi ini mencakup metode Neural Network, Decision Tree, dan Nearest Neighbor. Prediksi menggunakan beberapa variable atatu field-field basis data untuk memprediksi nilai-nilai variabel masa mendatang yang diperlukan, yang belum diketahui saat ini


Algoritma Nearest Neighbor
Nearest Neighbor adalah pendekatan untuk mencari kasus dengan menghitung kedekatan antara kasus baru dengan kasus lama, yaitu berdasarkan pada pencocokan bobot dari sejumlah fitur yang ada (Kusrini dan Emha Taufiq Luthfi, 2009).

Misalkan diinginkan untuk mencari solusi terhadap seorang pasien baru dengan menggunakan solusi dari pasien terdahulu. Untuk mencari kasus pasien mana yang akan digunakan maka dihitung kedekatan kasus pasien baru dengan semua kasus pasien lama. Kasus pasien lama dengan kedekatan terbesarlah yang akan diambil solusinya untuk digunakan pada kasus pasien baru (Kusrini dan Emha Taufiq Luthfi, 2009)


Adapun rumus untuk melakukan penghitungan kedekatan antara 2 kasus adalah sebagai berikut :


dengan
T : kasus baru
S : kasus yang ada dalam penyimpanan
n : jumlah atribut dalam masing-masing kasus
i : atribut individu antara 1 s/d n
f : fungsi similarity atribut i antara kasus T
w : bobot yang diberikan pada atribut ke i


Contoh Kasus Perhitungan Algoritma Nearest Neighbor
Data penentuan resiko pinjaman dana di Bank Perkreditan Rakyat terdiri dari 8 atribut, dimana 7 atribut prediktor dan 1 atribut label, seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut :
Tabel 1
Daftar Atribut dan Nilai Atributnya
Atribut Nilai Atribut
Jumlah Pinjaman
<= 20.000.000
> 20.000.000 s/d <= 50.000.000
> 50.000.000 s/d <= 75.000.000
> 75.000.000
Tujuan Pinjam
Investasi
Konsumtif
Modal Kerja
Jangka Waktu
12 Bulan
24 Bulan
36 Bulan
48 Bulan
60 Bulan
72 Bulan
Kondisi Debitur
Cukup Baik
Baik
Sangat Baik
Pekerjaan Debitur
Ibu Rumah Tangga
Mahasiswa
PNS
Karyawan
Pegawai Swasta
Pegawai Pajak
Wiraswasta
Penghasilan Debitur per Bulan
< 2.500.000
2.500.000 s/d 6.500.000
> 6.500.000
Jaminan
BPKB kendaraan Roda Dua
BPKB kendaraan Roda Empat
Sertifikat Tanah
Sertifikat Rumah
SK PNS
Tanpa Agunan
Resiko Peminjaman ?


Analisa Proses
Dari pengelompokkan atribut diatas, maka langkah selanjutnya adalah melakukan analisa proses dalam data mining dengan menggunakan Algoritma Nearest Neighbor.

Untuk mengukur jarak masing-masing atribut, perlu diberikan bobot. Bobot yang diberikan, nilainya antara 0 dan 1, dimana 0 menandakan atribut tidak berpengaruh dan 1 menandakan atribut sangat berpengaruh.

Pemberian bobot pada masing-masing atribut dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2
Bobot Pada Masing-Masing Prediktor
No. Atribut Bobot
1. Jumlah Pinjaman 0.8
2. Tujuan Pinjam 0.8
3. Jangka Waktu 0.8
4. Kondisi Debitur 0.6
5. Pekerjaan Debitur 0.6
6. Penghasilan Debitur per Bulan 0.6
7. Jaminan 0.5

1. Kedekatan nilai atribut Jumlah Pinjaman ditunjukkan di tabel berikut :
A1 : <= 20.000.000
A2 : > 20.000.000 s/d <= 50.000.000
A3 : > 50.000.000 s/d <= 75.000.000
A4 : > 75.000.000
Tabel 3
Kedekatan Nilai Atribut Jumlah Pinjaman
No. Atribut Jumlah Pinjaman Nilai
1. A1 100
2. A2 80
3. A3 60
4. A4 40

Setelah dilakukan klasifikasi Jumlah Pinjaman, berikutnya melakukan pencarian nilai kedekatan atribut Jumlah Pinjaman yaitu dilihat pada tabel berikut :
A1 A2 A3 A4
A1 1 0.8 0.6 0.4
A2 0.8 1 0.75 0.5
A3 0.6 0.75 1 0.667
A4 0.4 0.5 0.667 1


2. Kedekatan nilai atribut Tujuan Pinjam ditunjukkan di tabel berikut :
B1 : Investasi
B2 : Konsumtif
B3 : Modal Kerja
Tabel 4
Kedekatan Nilai Atribut Tujuan Pinjam
No. Atribut Tujuan Pinjam Nilai
1. B1 100
2. B2 70
3. B3 40

Setelah dilakukan klasifikasi Tujuan Pinjam, berikutnya melakukan pencarian nilai kedekatan atribut Tujuan Pinjam yaitu dilihat pada tabel berikut :
B1 B2 B3
B1 1 0.7 0.4
B2 0.7 1 0.571
B3 0.4 0.571 1


3. Kedekatan nilai atribut Jangka Waktu ditunjukkan di tabel berikut : :
C1 : 12 Bulan
C2 : 24 Bulan
C3 : 36 Bulan
C4 : 48 Bulan
C5 : 60 Bulan
C6 : 72 Bulan
Tabel 5
Kedekatan Nilai Atribut Jangka Waktu
No. Atribut Jangka Waktu Nilai
1. C1 100
2. C2 90
3. C3 80
4. C4 70
5. C5 60
6. C6 50

Setelah dilakukan klasifikasi Jangka Waktu, berikutnya melakukan pencarian nilai kedekatan atribut Jangka Waktu yaitu dilihat pada tabel berikut :
C1 C2 C3 C4 C5 C6
C1 1 0.9 0.8 0.7 0.6 0.5
C2 0.9 1 0.889 0.778 0.667 0.556
C3 0.8 0.889 1 0.875 0.75 0.625
C4 0.7 0.778 0.875 1 0.857 0.714
C5 0.6 0.667 0.75 0.857 1 0.833
C6 0.5 0.556 0.625 0.714 0.833 1


4. Kedekatan nilai atribut Kondisi Debitur ditunjukkan di tabel berikut :
D1 : Cukup Baik
D2 : Baik
D3 : Sangat Baik
Tabel 6
Kedekatan Nilai Atribut Kondisi Debitur
No. Atribut Kondisi Debitur Nilai
1. D1 100
2. D2 70
3. D3 40

Setelah dilakukan klasifikasi Kondisi Debitur, berikutnya melakukan pencarian nilai kedekatan atribut Kondisi Debitur yaitu dilihat pada tabel berikut :
D1 D2 D3
D1 1 0.7 0.4
D2 0.7 1 0.571
D3 0.4 0.571 1


5. Kedekatan nilai atribut Pekerjaan Debitur ditunjukkan di tabel berikut : :
E1 : Tidak Bekerja
E2 : Pegawai Swasta
E3 : Mahasiswa
E4 : Pegawai Negeri
E5 : Wiraswasta
E6 : Ibu Rumah Tangga
Tabel 7
Kedekatan Nilai Atribut Pekerjaan Debitur
No. Atribut Pekerjaan Debitur Nilai
1. E1 100
2. E2 90
3. E3 80
4. E4 70
5. E5 60
6. E6 50

Setelah dilakukan klasifikasi Pekerjaan Debitur, berikutnya melakukan pencarian nilai kedekatan atribut Pekerjaan Debitur yaitu dilihat pada tabel berikut :
E1 E2 E3 E4 E5 E6
E1 1 0.9 0.8 0.7 0.6 0.5
E2 0.9 1 0.889 0.778 0.667 0.556
E3 0.8 0.889 1 0.875 0.75 0.625
E4 0.7 0.778 0.875 1 0.857 0.714
E5 0.6 0.667 0.75 0.857 1 0.833
E6 0.5 0.556 0.625 0.714 0.833 1


6. Kedekatan nilai atribut Penghasilan Debitur Per Bulan ditunjukkan di tabel berikut :
F1 : < 2.500.000
F2 : 2.500.000 s/d 6.500.000
F3 : > 6.500.000
Tabel 8
Kedekatan Nilai Atribut Penghasilan Debitur Per Bulan
No. Atribut Penghasilan Debitur Per Bulan Nilai
1. F1 100
2. F2 70
3. F3 40

Setelah dilakukan klasifikasi Penghasilan Debitur Per Bulan, berikutnya melakukan pencarian nilai kedekatan atribut Penghasilan Debitur Per Bulan yaitu dilihat pada tabel berikut :
F1 F2 F3
F1 1 0.7 0.4
F2 0.7 1 0.571
F3 0.4 0.571 1


7. Kedekatan nilai atribut Jaminan ditunjukkan di tabel berikut : :
G1 : BPKB Kendaraan Roda Dua
G2 : BPKB Kendaraan Roda Empat
G3 : Sertifikat Tanah
G4 : Sertifikat Rumah
G5 : SK PNS
G6 : Tanpa Agunan
Tabel 9
Kedekatan Nilai Atribut Jaminan
No. Atribut Jaminan Nilai
1. G1 100
2. G2 90
3. G3 80
4. G4 70
5. G5 60
6. G6 50

Setelah dilakukan klasifikasi Jaminan, berikutnya melakukan pencarian nilai kedekatan atribut Jaminan yaitu dilihat pada tabel berikut :
G1 G2 G3 G4 G5 G6
G1 1 0.9 0.8 0.7 0.6 0.5
G2 0.9 1 0.889 0.778 0.667 0.556
G3 0.8 0.889 1 0.875 0.75 0.625
G4 0.7 0.778 0.875 1 0.857 0.714
G5 0.6 0.667 0.75 0.857 1 0.833
G6 0.5 0.556 0.625 0.714 0.833 1


Setelah menentukan kedekatan nilai atribut dari masing-masing atribut prediktor, maka proses selanjutnya adalah melakukan proses perhitungan berdasarkan data training yang akan digunakan. Pada penelitian ini, digunakan 3 record sample data training dari 65 record data training.

Sample data training yang akan digunakan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 10
Sample data training
No. Jumlah Pinjaman (Rp) Tujuan Pinjam (Jenis Kredit) Jang ka Waktu Kondisi Debitur saat ini Pekerja an Debitur Penghasi lan / Bln (Rp.) Jaminan Resiko
1. >20.000.000 s/d <= 50.000.000 Modal Kerja 36 Bulan Cukup Baik Pegawai Swasta 2.500.000 s/d 6.500.000 Sertifikat Tanah Sedang
2. <= 20.000.000 Modal Kerja 12 Bulan Baik Wiraswasta < 2.500.000 BPKB Kendaraan Roda Dua Tinggi
3. <= 20.000.000 Konsumtif 36 Bulan Baik Pegawai Swasta 2.500.000 s/d 6.500.000 Kendaraan Roda Empat Rendah


Contoh Kasus
Misalkan ada kasus baru pada data testing dengan nilai atribut seperti pada Tabel 11. Kasus baru tersebut akan dihitung kedekatannya dengan kasus lama yang terdapat pada data training table 10
Tabel 11
Data Testing
No. Jumlah Pinjaman (Rp) Tujuan Pinjam (Jenis Kredit) Jang ka Waktu Kondisi Debitur saat ini Pekerja an Debitur Penghasi lan / Bln (Rp.) Jaminan
4. > 20.000.000 s/d <= 50.000.000 Konsumtif 60 Bulan Baik Pegawai Swasta 2.500.000 s/d 6.500.000 BPKB Kendaraan Roda Dua

Perhitungan kedekatan kasus baru pada data testing pada Tabel 11 dengan 3 kasus lama pada data training pada Tabel 10, yaitu:
Tabel 12
Kedekatan Kasus Baru Dengan Kasus Nomor 1
No. Atribut Nilai Atribut Kasus Nomor 1 Nilai Atribut Kasus Baru Kedekatan (a) Bobot (b)
1. Jumlah Pinjaman > 20.000.000 s/d <= 50.000.000 > 20.000.000 s/d <= 50.000.000 1 0.8
2. Tujuan Pinjam Modal Kerja Konsumtif 0.571 0.8
3. Jangka Waktu 36 Bulan 60 Bulan 0.75 0.8
4. Kondisi Debitur Cukup Baik Baik 0.7 0.6
5. Pekerjaan Debitur Pegawai Swasta Pegawai Swasta 1 0.6
6. Penghasilan Debitur Per Bulan 2.500.000 s/d 6.500.000 2.500.000 s/d 6.500.000 1 0.6
7. Jaminan Sertifikat Tanah BPKB Kendaraan Roda Dua 0.8 0.5
Dari tabel diatas, dapat dihitung kedekatan kasus baru dengan kasus nomor 1, dengan cara :

Similarity =
((a1*b1)+(a2*b2)+(a3*b3)+(a4*b4)+(a5*b
5)+(a6*b6)+(a7*b7)) /
(b1+b2+b3+b4+b5+b6+b7)

Similarity =
((1*0.8)+(0.571*0.8)+(0.75*0.8)+(0.7*0.6)
+(1*0.6)+(1*0.6)+(0.8*0.5)) /
(0.8+0.8+0.8+0.6+0.6+0.6+0.5)

Similarity = 0.825


Tabel 13
Kedekatan Kasus Baru Dengan Kasus Nomor 2
No. Atribut Nilai Atribut Kasus Nomor 2 Nilai Atribut Kasus Baru Kedekatan (a) Bobot (b)
1. Jumlah Pinjaman <= 20.000.000 > 20.000.000 s/d <= 50.000.000 0.8 0.8
2. Tujuan Pinjam Modal Kerja Konsumtif 0.571 0.8
3. Jangka Waktu 12 Bulan 60 Bulan 0.6 0.8
4. Kondisi Debitur Baik Baik 1 0.6
5. Pekerjaan Debitur Wiraswasta Pegawai Swasta 0.667 0.6
6. Penghasilan Debitur Per Bulan < 2.500.000 2.500.000 s/d 6.500.000 0.7 0.6
7. Jaminan BPKB Kendaraan Roda Dua BPKB Kendaraan Roda Dua 1 0.5
Dari tabel diatas, dapat dihitung kedekatan kasus baru dengan kasus nomor 2, dengan cara :

Similarity =
((a1*b1)+(a2*b2)+(a3*b3)+(a4*b4)+(a5*b
5)+(a6*b6)+(a7*b7)) /
(b1+b2+b3+b4+b5+b6+b7)

Similarity = ((0.8*0.8)+(0.571*0.8)+(0.6*0.8)+(1*0.6)+
(0.667*0.6)+(0.7*0.6)+(1*0.5)) /
(0.8+0.8+0.8+0.6+0.6+0.6+0.5)

Similarity = 0.744


Tabel 14
Kedekatan Kasus Baru Dengan Kasus Nomor 3
No. Atribut Nilai Atribut Kasus Nomor 3 Nilai Atribut Kasus Baru Kedekatan (a) Bobot (b)
1. Jumlah Pinjaman <= 20.000.000 > 20.000.000 s/d <= 50.000.000 0.8 0.8
2. Tujuan Pinjam Konsumtif Konsumtif 1 0.8
3. Jangka Waktu 36 Bulan 60 Bulan 0.75 0.8
4. Kondisi Debitur Baik Baik 1 0.6
5. Pekerjaan Debitur Pegawai Swasta Pegawai Swasta 1 0.6
6. Penghasilan Debitur Per Bulan 2.500.000 s/d 6.500.000 2.500.000 s/d 6.500.000 1 0.6
7. Jaminan BPKB Kendaraan Roda Empat BPKB Kendaraan Roda Dua 0.9 0.5
Dari tabel diatas, dapat dihitung kedekatan kasus baru dengan kasus nomor 3, dengan cara :

Similarity =
((a1*b1)+(a2*b2)+(a3*b3)+(a4*b4)+(a5*b5)+(a
6*b6)+(a7*b7)) / (b1+b2+b3+b4+b5+b6+b7)

Similarity =
((0.8*0.8)+(1*0.8)+(0.75*0.8)+(1*0.6)+(1*0.6)
+(1*0.6)+(0.9*0.5)) /
(0.8+0.8+0.8+0.6+0.6+0.6+0.5)

Similarity = 0.913


Melihat dari ke tiga kasus tersebut, maka yang mempunyai nilai tertinggi adalah kasus ketiga, melihat dari kasus yang tertinggi bahwa kasus itulah yang merupakan kasus yang terdekat dengan kasus baru. Berarti yang mendekati dengan kasus baru adalah kasus ke tiga. Maka klasifikasi resiko pinjaman dana pada kasus baru adalah Rendah.


Perancangan Relasi Database
Untuk pembuatan program anda dapat merancang relasi database nya seperti ini :





No comments:

Post a Comment

Manual Perhitungan Algoritma Dan Aplikasinya